َالْحَـمْدُ ِللهِ الَّـذِى اَرْشَـلَ رَسُـوْلُـهُ بِـالْـهُدَى وَدِيْـنِ الْـحَـقِّ, لِـيُـظْـهِرَ هُ عَـلَى دِيْـنِ كـــُلِّـهِ وَلَـوْ كَــرِهَ الْكَافِـرُوْنَ. اَشْهَدُاَنْ لاَ ِاَلهَ ِالاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ. َواَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا َعبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اللهمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ وَباَرِكْ عَلَى سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَ عَلَى اَلِـهِ وَاَصْحَابِـهِ اَجْـمَـعِـيْـنَ. اَمَّابَعْدُ: فَياَعِباَدَ اللهَ حَقَّ تُـقاَتِهِ وَلاَ تَـمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْـتُمْ مُسْلِمُوْنَ.
Hadirin Sidang Jum’ah Yang Berbahagia
Selaku khotib saya berwasiat marilah
kita tingkatkan taqwa kita dengan cara mengerjakan semua perintah Allah dan
meninggalkan larangan-Nya karena dengan taqwa inilah kita akan mendapatkan
derajat yang tinggi dihadapan Allah SWT.
Kesempatan
khutbah kali ini khotib sampaikan judul khutbah diantara faktor yang
menghapuskan iman.
Dengan tujuan
agar kita benar-benar memiliki iman yang sebenarnya menurut ajaran Islam yang
dikehendaki dan dimaksud oleh kitab suci Al-Qur’an dan Hadits Rasulullah. Juga
supaya kita tidak terkecohkan oleh sementara orang yang hanya mengartikan iman
dengan percaya atau sekedar kepercayaan saja tanpa melaksanakan kewajiban dan
tuntunan iman itu sendiri.
Pengertian iman
menurut istilah syariat Islam; iman adalah:
تَـصْدِيـْقُ
بِـالْـقَـلْبِ وَاقِـرَارٌ بِـالـْلِسَانِ وَأَفْـعَالُ بِالاَرْكَانِ.
Artinya: “Iman adalah meyakini dengan
hati, mengucapkan dengan lisan dan mengamalkan dengan perbuatan terhadap 6
(enam) Rukun Iman.”
Hadirin yang
dimulyakan Allah
Untuk memelihara
agar iman kita tetap stabil/ istiqomah, maka harus tahu hal-hal yang dapat
menghapus iman. Diantaranya: syirik; artinya menyekutukan Allah. Orangnya
disebut musyrik.
Perbuatan syirik
itu tergolong dosa besar yang tidak dapat diampuni kalau sampai terbawa mati.
Firman Allah dalam surat
An-Nisa’ : 48
Artinya: Sesungguhnya Allah tidak akan
mengampuni dosa syirik dan Allah mengampuni segala dosa yang selain dari syirik itu,
bagi siapa yang dikehendaki-Nya, barang siapa menyekutukan Allah, maka
sesungguhnya ia telah berbuat dosa besar.
Riddah adalah
salah satu faktor yang dapat menghapus iman. Pengertian riddah adalah perbuatan
keluar dari Islam. Orang yang keluar dari Islam atau berbuat riddah disebut
Murtad.
Perbuatan
tersebut jelas merusak iman bahkan amal perbuatannya yang telah dikerjakan
selama ia memeluk Islam tidak ada artinya, sia-sia belaka.
Hadirin sidang
jum’ah yang berbahagia
Adapun diantara
sebab murtad sebagai berikut:
1.
Tipisnya iman (iman yang sangat lemah)
2.
Kurangnya pengetahuan tentang islam.
3.
Terbawa arus pengaruh keduniawiaan, misalnya harta, kedudukan
dan wanita serta lingkungan lainnya.
4.
Kurangnya keyakinan terhadap kebenaran ajaran Islam.
Seorang muslim harus berhati-hati
jangan sampai tergoda oleh bujukan syetan, sehingga iman kita terkikis habis
yang akhirnya menjadi kafir/ musyrik. Padahal orang kafir tempatnya dineraka.
Firman Allah
dalam Qur’an surat Al-Baqoroh; 217.
Artinya: Barang siapa ynag murtad
diantara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran maka mereka itulah
yang sia-sia amalannya di dunia dan akhirat dan mereka itulah penghuni neraka.
Mereka kekal di dalamnya.
Firman
Allah dalam Qur’an surat Al-Maidah; 54.
Artinya: Hai orang-orang yang beriman,
barang siapa diantara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan
mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan mereka pun
mencintai-Nya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang mukmin, yang bersikap
keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah dan yang tidak
takut kepada celaan orang yang suka mencel. Itulah karunia Allah, diberikannya
kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan Allah Maha Luas (Pemberian-Nya) Lagi Maha
Mengetahui.
Maksudnya ayat
tersebut dapat disimpulkan bahwa kita hendaknya menjauhi perbuatan riddah.
Hadirin Sidang Jum’ah Yang Berbahagia
Adapun solusinya
untuk menghindari perbuatan Riddah, tersebut sebagai berikut :
1.
Menambah pengetahuan tetang Islam dengan cara membaca,
mempelajari Al-Qur’an, Hadist juga mengikuti pengajian.
Terutama para remaja/ pemuda dikatakan
oleh Syaikh Mustofa Al-Cholayini sebagai berikut :
اِنَّ فىِ يَـدِ الشُّـبَانِ اَمْرُ اْلاُمَّـةِ
وَفىِ اَقْدَا مِـهِـمْ حَـيَاتِـهَا.
Artinya : “Sesungguhnya di tangan pemuda
nasibnya umat itu dan di tangan mereka hidupnya umat”
Ditegaskan oleh Imam Syafi’i sebagai berikut
:
حَـيَاةُ الْـفَـتَى وَاللهِ بِالْـعِلْمِ
وَالتُّـقَى اَذَا لَمْ يَـكُـوْنَـا لاَ اِعْـشِـيَاوًا لِدَّتِهِ.
Artinya : “ Hidupya pemuda itu demi
Allah harus dengan ilmu dan taqwa, jikalau kedua-duanya itu tidak ada pada
pemuda (kosong) maka tiadalah berarti apa-apa pemuda itu”.
Jadi masa depan segala berada pada
pemeluk pemuda hari ini.
2.
Meningkatkan amal ibadah dan meninggalkan maksi’at.
3.
Meningkatkan keyakinan terhadap kebenaran agama Islam.
4.
Menjauhkan diri dari pengaruh lingkungan yang tidak baik.
5.
Mencari harta halal dan menggunakan di jalan Allah.
Demikian semoga kita terhindar
dari Syirik dan Riddah sehingga kita tetap/ istiqomah iman kita
serta semoga akhir hayat kita oleh Allah diberikan akhir hayat khusnul khatimah
Amien.
جـعـلـنـا الله وايـاكـم
مـن الـفـائـزيـن الامـنـيـن وادخـلـنـا وايـاكـم فـى زمـرة عـبـاده
الـصـالـحـيـن. فـاسـتـغـفـروا
الله الـعـظـيـم انـه
هـو الـغـفـور الـرحـيـم.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar