Kata Pesan

SELAMAT DATANG DI DUNIA CERPEN KARYA SISWA MAN TULUNGAGUNG 1

Selasa, 27 Desember 2011

Puisi-puisi Windoro Adi

KUTUMBUK KAU JADI KOPI BUAT MEMBANGUNKAN PAGIKU (Kepada Melanie Subono)

Kutumbuk kau jadi kopi,
Buat membangunkan pagiku.
Kuhirup aromamu,
Kupanggili impian-impian masa kecilku.

MATAHARI SUDAH TINGGI, TAPI KAMU MASIH SAJA DUDUK DI BAWAH POHON KOPI (Kepada Melanie Subono)

Matahari sudah tinggi, tapi kamu masih saja duduk di bawah pohon kopi.
Kamu bilang kamu ingin hidup seribu tahun lagi.
Kamu bilang, di bawah pohon kopi, waktu tak bergerak.

KATAMU SECANGKIR KOPI CUKUP BUAT MEMBILAS LUPA (Kepada Melanie Subono)

Katamu secangkir kopi cukup buat membilas lupa.
Kataku, biarlah lupa jadi alasan buatmu berlari Tapi demi pedih yang manis kamu tak mau lupa
APA JADINYA SEGELAS KOPI TANPA PERCAKAPAN PANJANG (Kepada Melanie Subono)
Apa jadinya segelas kopi tanpa percakapan panjang
Kamu berulang cuma mereguk
Lalu menatap permukaan air kopi yang seperti bibir terus berkomat-kamit sampai kamu lupa, sudah bertahun kamu duduk di kursi yang sama.

KAMU TAHU BUKAN TENTANG KOPI DAN BUKUMU? (Kepada Melanie Subono)

Kamu tahu bukan tentang kopi dan bukumu?
Seperti racun yang menggerakkan tanganmu menulis.
Di halaman terakhir kamu menulis,
Sesungguhnya aku cuma mau secangkir kopi, tapi kamu merasuk dalam darah dan tanganku memaksaku mengisi lembar demi lembar kertas kosong agar berkisah.
Katamu, "Aku benci kau!"
SERIBU TANGAN SYIWA MENYERGAP DAN MEMELUKMU (Kepada kawan Happy Salma)

Jiwa yang menari 'lah mengalahkan ruang dan waktu.
Maka Menarilah!
Bunyikan gemerincing gelang dan kakimu, sampai datang roh moyangmu
Menari dan berputarlah seperti para sufi yang menghentikan waktu dengan nyanyian
Jiwamu berlompatan dari tubuhmu yang menari
Seribu tangan Syiwa menyergap dan memelukmu
BINTANG YANG JATUH DI PIRINGMU (Kepada kawan Happy Salma)

Kau bilang kau lapar
Tapi saat kau baca puisiku, bintang itu jatuh di piringmu lalu berubah menjadi ikan kecil keemasan yang menggelepar.
Saat hendak kau pungut, ikan itu hilang bersama rasa laparmu

DOA PARA PEMABUK (Kepada Kawan Herry Petruk)

Tuhan, jika mau Mu
Jadikan aku pemabuk
Yang samar melihat bentuk
Jernih melihat cahaya
Apakah itu Engkau, Tuhan?

KAU INGIN IKUT AKU? (Kepada Kawan Herry Petruk)

Kau bilang ingin ikut Aku?
Nyalakan api di tungku
Biar Ku siapkan malam dengan setumpuk dongeng tentang sakit dan kematian orang-orang di Menara Babel
Tuang lalu tenggak minummu.
Tengadahlah ke langit dan lihatlah.
Tak akau kau jumpai sakit dan kematian di sana.
Sebab, Aku ada di sana, seperti sekarang
Aku menemani mabukmu.

Sumber: http://oase.kompas.com/read/2011/12/19/13180812/Puisi-puisi.Windoro.Adi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ingin Menulis?

Bagi siswa-siswi MANTASA GREEN yang ingin menuangkan karya tulisnya, baik cerpen, tulisan ilmiah, dan coretan hati, bisa juga kritik dan saran bisa dikirim ke email: mantasagreen@gmail.com.

Komentar Perasaan