Kata Pesan

SELAMAT DATANG DI DUNIA CERPEN KARYA SISWA MAN TULUNGAGUNG 1

Jumat, 21 Desember 2012

Persahabatan ini……



Oleh Sismiranda Putri Asmarani
Kelas Akselerasi MAN Tulungagung 1 
 

Kisah persahabatan ini berawal saat kami masih duduk di bangku SMA, SMA Kartini saksi bisu persahabatanku dengannya. Persahabatan yang tak akan pernah terlupakan sampai kapanpun, Persahabatan yang tak akan bisa kutemukan di belahan dunia manapun dan Persahabatan yang tetap terkenang dalam hati ini ^^
«»
Namaku Liyana Miza Humaira, aku sering dipanggil Miza. Aku anak kedua dari dua bersaudara, Kakakku laki-laki bernama Lutfi Ikhwan Hijazi, aku sering memanggilnya Kak Azi, dia 4 tahun lebih tua dariku, Ayah dan Ibuku dosen di Universitas Negeri di Yogyakarta.

Keluargaku sangat bahagia, aku bahagia memiliki mereka dan amat sangat bahagia lagi saat aku bertemu seorang sahabat di masa SMA, dia bernama Fattah Rifqi Batrisyia.
«»
Pagi yang cerah, hari ini hari pertama aku masuk sekolah setelah libur panjang di semester pertama aku bersekolah di SMA Kartini. Aku benar-benar bersemangat ^^ tak sabar rasanya ingin segera bertemu sahabat-sahabatku. Terutama sahabatku yang satu itu, si Rifqi J sudah 1 minggu aku tak bertengkar dengannya, (maklum, bagi kami berdua, tiada hari tanpa pertengkaran)………. Biasanya aku berangkat bersama, tapi hari ini aku sedang ingin berangkat lebih pagi, entah angin apa yang menerpaku. Akhirnya aku berangkat sendiri dengan sepeda miniku(jarak rumah dan sekolahku sekitar 2 km), Udara pagi yang cerah dan embun-embun yang masih sangat tebal menemani perjalananku menuju sekolah pagi ini J udara pagi ini tidak begitu menusuk tulangku karena jilbab dan jaket tebal yang aku kenakan.
Sesampainya di sekolah……
Aku mulai menuntun sepeda menuju tempat parkir, masih sepi memang. Belum sampai separuh tempat parkir terpenuhi.
Di dalam kelas….
Masih ada aku dan 3 temanku, salah satunya teman sebangkuku, dia juga sahabatku namanya Nasrin Nazifa, aku sering memanggilnya Zifa.
«»

Sepulang sekolah…..
Aku menunggu sahabatku Rifqi di depan gerbang sekolah, karena hari ini aku ada janji ingin membeli buku dengannya. Tak lama kemudian Rifqi keluar dan segera mengajakku pergi ke toko buku..
«»
Di toko buku…..
Rifqi mulai melalang buana mencari-cari novel islami terbaru, maklum dia penggemar novel terutama novel-novel berbau islam J dan aku lebih suka novel perjuangan. Yaaah, memang kami berdua sangat berbeda, tapi perbedaan inilah yang membawa kami kedalam persahabatan yang tak akan pernah berujung, persahabatan yang kekal abadi dalam hati.
«»
Keesokan harinya…..
Saat istirahat, tiba-tiba Rifqi mendekatiku dan berkata “Miza, ntar pulang sekolah aku mampir rumahmu yaa ? lagi pengen cerita sesuatu niih”. “okelah, boleh-boleh sajaa”, jawabku dengan hati yg masih bingung (jarang-jarang dia seperti ini padaku).
Sepulang sekolah, di rumahku….
“Duduk dulu Rif, mau minum apa ?”
“Apa aja deh Za J
“Tak kasih air kran gimana ? hahaha” ,Sambil berlalu mengambilkan air minum untuk Rifqi.

Di ruang tamu….
“nih Rif, jus jeruk, buatanku sendiri looooh, hehhee”
“halaaaah, baru pertama kali bikin jus jeruk aja bangga, hahaha”, dengan gaya menghinanya yang khas
“halah, gayamu, Ada apa Rif ? kenapa tiba-tiba pengen cerita sesuatu ?”
“gini lho Za, Aku lagi suka sama seseorang”
“ciee,cieee, Siapa Rif ? anak SMA kita juga ?”
“Pastinya, namanya Niyaz, dia anak baru di sekolah kita, dia cantik banget Za J
“Aku kok belum tahu anaknya ya Rif ?”, jawabku dengan bingung
“Besok aku kasih tau deeh, denger-denger kelasnya ada di sebelah kelas kita,”
“oke deh, yeeeee akhirnya Rifqi jatuh cinta, weeeek”
“maksudmuuu ? Kapan kau akan jatuh cinta ? jangan hanya sibuk dengan novel-novel perjuanganmu itu, sekali-kali cari novel tentang cinta, hahaha ”,
“Melihatmu jatuh cinta sudah cukup membuatku bahagia”, dengan gaya nggombalku yang selalu bikin Rifqi iiuuuh J
«»
Keesokan harinya….
Memang benar, ada anak baru di sekolahku, anak yang cantik dan terlihat sangat anggun J tak salah kalau Rifqi suka padanya,
Dan setelah hari itu, Rifqi selalu saja bercerita tentang cewek yang dia sukai…..

Beberapa bulan kemudian………
Rifqi mengajakku ke taman tak jauh dari rumah kami, dia mengajakku duduk d ayunan yang biasa kami duduki saat jalan-jalan sore di taman.
Dia bertanya “Za, aku cocok nggak sama Niyaz ? Aku benar-benar mengaguminya J
“Pasti cocok kok Rif, dia cantik dan kamu pintar, waaaah cocok ! haha” (entah, saat menjawab pertanyaan ini, hatiku terasa ndak enaaaak)
“Lalu, siapa yang kau sukai ? Kau tak pernah bercerita ttg orang yang kau suka, ayolaaaah ceritakan padaku, jangan sungkan-sungkan”
“Aku ? hahaha, aku tak percaya pada cinta, week..”
“halah, gayamu Za Za, Gimana sama Bara ? anak basket yang sering kau senut-sebut namanya itu ?”, dengan wajah seriusnya
“hahaha, aku hanya kagum dengan permainan basketnya, ndak lebih kok Rif J
“Sekalipun lebih, nggak masalah kan Za ? Aku akan sangat senang melihat sahabatku bahagia dengan orang yang dia sayangi, hahaha”
“makin hari makin puitis saja bahasamu, Apa kau juga sering berkata puitis di depan Niyaz ?”
“ya enggak lah, aku jarang ngegombal di depannya, hehehe” jawab Rifqi
«»
Hari berganti minggu, Minggu berganti bulan, dan Bulan berganti Tahun…..
Tak terasa aku sudah masuk semester 5, dan aku masih saja tidak percaya dengan cinta, kecuali cinta dari Allah SWT, cinta dari keluargaku dan cinta dari sahabatku…
Sedangkan Rifqi masih saja memendam perasaanya pada Niyaz,
Sampai pada akhirnya hari kelulusan kami hampir tiba…..
Rifqi bertanya padaku “Za, kamu mau ngelanjutin kemana ?” jawabku dengan santai “Aku mau ke Amerika Rif, pergi jauh dari kamu, weeeeeeeeek”, “Tega ya kamu ninggalin aku ” jawab Rifqi sambil cemberut.
“Mana mungkin aku tega” jawabku serius, “Lalu ?” Rifqi semakin mendesakku, “Kau juga akan pergi ke Belanda kan ? Kau dulu yang sebenarnya berniat meninggalkanku,” L
“Aku ? meninggalkanmu ? mustahil !, Kau sahabat terbaikku Za, aku ingin sekali mengajakmu pergi ke Belanda dan kita berjuang bersama disana” Rifqi mulai serius, “Don’t be serious Rif J (air mataku hampir menetes) Kamu ke Belanda, aku ke Amerika J gak apa-apa kan kita berpisah dulu ? Maksudku, kita berjuang sendiri-sendiri menjadi sukses dan berjumpa lagi saat kesuksesan itu sudah bersama kita J” jawabku dengan tenang.
“Lalu ? Siapa yang akan bertengkar denganku lagi saat di Belanda nanti ?” Rifqi mulai menampakkan wajah jeleknya, “4 tahun lagi kita berjumpa di taman tepat di ayunan tempat kita bermain, kita akan bertengkar hebat disana, hahaha” jawabku.
«»
4 tahun kemudian…….

“Dek Miza, hari ini kau ada acara ? ” Tanya kak Azi padaku, “Ada kak, hari ini aku mau ke taman, menemui sahabatku, aku sudah sangat merindukannya” jawabku, “Maksudmu si Rifqi ? dengar-dengar dia akan melamar seseorang J Kakak mendengarnya dari temanmu Zifa” jawab kakakku dengan tenang, “Apa ?!” entah saat itu hatiku bergetar hebat, kalau aku bisa, aku akan pingsan saat itu juga L dalam hatiku “Siapa yang akan dia lamar ?”

Sesampainya di taman…
Aku segera duduk di ayunan tempat biasa kami berdua disana, 5 menit kemudian aku tersadar dari lamunanku.. Seseorang memberiku bunga mawar, indaaaaaah sekali,,,
Ternyata Rifqi yang memberi bunga itu,dia langsung duduk di samping ayunanku sambil menampakkan wajah konyolnya itu, tapi tetap saja aku belum bisa tersenyum, batinku masih menahan rasa sakit karena mendengar Rifqi akan melamar seseorang yang entah aku belum tahu siapa gadis tersebut ?
Dia memulai pembicaraan, “Bagaimana kabarmu ? Kau semakin gendut saja !” dengan gaya menghinanya. “Baik, Kau sendiri Rif ? Gendut kau bilang ? berani-beraninya kau bilang seperti itu padaku ! Matamu saja yang semakin tak bisa melihat dengan baik” kujawab dengan gaya kekanak-kanakanku, “4 tahun berlalu, kau tetap saja seperti anak kecil Za” jawabnya. “Siapa bilang ? Aku sudah semakin dewasa sekarang, aku sudah tak secengeng dulu lagi, aku sudah semakin kuat Rif
J” jawabku dengan tenang,
Dengan sedikit gemetar dan menarik nafas dalam aku bertanya pada Rifqi, “Eeh Rif, aku mau tanya sesuatu..”. “Apa Za ?” .“Dengar-dengar kau akan melamar seseorang ? Siapa ? Apa gadis itu Niyaz ? Orang yang kau suka saat SMA dulu ? Atau siapa ? aku mengenalnya atau tidak ? Siapa Rif ?”, “Ternyata kau sudah mendengar hal itu Za, aku akan melamar orang yang aku sayang saat SMA, bukan orang yang aku suka J”jawabnya yang semakin membuatku penasaran.
“Siapa sih Rif ? Kenapa kau tak memberitahuku ?Kau menyebalkan !” jawabku dengan ketus, “Dari dulu aku memang menyebalkan, Akulah orang yang selalu membuatmu marah, Tapi……” tiba-tiba dia berhenti berbicara sambil berpikir,
“Tapi ? Apa Rif ?” aku semakin bingung, “Lupakan ! Kapa-kapan saja deeeh aku kasih tahuu, ” jawabnya.
Kami terus saja bercerita tentang cinta, tentang persahabatan dan tentang pengalaman kami saat di luar negeri, sampai pada akhirnya kita berdua lupa bahwa kami akan bertengkar hebat di taman ini….

1 minggu kemudian….
Rifqi tiba-tiba ke rumahku dan mengajakku keluar, maklum sekarang dia sudah mempunyai mobil sendiri. “Za, jalan-jalan yuuk” ajaknya, “Kemana sih Rif ? Kok tumben ?” jawabku penasaran, “Temani aku beli baju pengantin, mau kan ?” jawabnya serius, “Ha ! (aku kaget, dan saat itu juga entah mengapa aku ingin sekali menangis) Aku ? Kau mengajakku ? Kenapa kau tak ajak orang yang akan memakai baju pengantin itu ?” jawabku dengan wajah sedikit menahan kesal, “Aku ingin mengajakmu ! sahabat terbaikku, kau yang akan memilih baju pengantin itu” jawabnya sok cuek.
Tiba-tiba kakakku muncul dan ikut-ikutan angkat suara, “Ikut saja Za, carikan baju pengantin yang kau suka, mungkin Rifqi akan menyukai pilihanmu juga”, “Aneh ! Siapa yang mau nikah ? Siapa juga yang nyariin ? iiiiih !” aku mulai kesal,
“Ayolaaaah Za, Miza cantik deeeh, baik pula J” Rifqi mulai merayuku, “iya deeh iya,” jawabku singkat.
«»
Sampai pada akhirnya kami sudah mendapatkan baju pengantin itu….
3 hari kemudian….
“Za Mizaaa, cepat bangun dan mandi, akan ada tamu hari ini” teriakan kakakku dari luar kamar, “iya kak, ini aku juga udah mandi kok, tapi masih males keluar kamar” jawabku, “Kakak boleh masuk ?”, “boleh Kak, buka aja pintunya” jawabku.
“Kau harus tampil cantik hari ini, oke !” kata kakakku sambil mengerlingkan matanya dan tiba-tiba pergi dari kamarku, “Aneeh banget siih ? Mau ada apaan yaa ?” aku masih bingung.
2  jam kemudian….
Aku sedang berada di ruang TV sendirian, entah mengapa hari ini orang-orang sibuk sendiri-sendiri. Ayah dan Ibuku entah kenapa, sedari tadi sibuk di dapur, dan kakak terus saja sibuk dengan handphonenya. Entahlah !
Lalu tiba-tiba aku mendengar suara mobil di depan rumah, suara yang tak asing, tapi entah mengapa aku malaas keluar. Tak lama kemudian Kak Azi memanggilku, dan aku datang dengan wajah ketus, dan……
Aku tak menyangka, ternyata……
Gadis yang akan dilamar Rifqi adalah aku ? Ya Allah……
Tadi itu suara mobilnya, dia bersama dengan Ayah dan Ibunya datang ke rumahku, dan dia melamarku… Aku masih belum saja percaya, dalam hatiku “Persahabatan ini? Berakhir dengan Cinta <3 ”
Setelah acara lamaran itu…..
Rifqi menelfonku, “Assalamuallaikum Miza
J hari ini kau cantik” katanya dengan bahsa gombal, “iiiih, kau aneh Rif, aku kaget, benar tadi kau melamarku ?” jawabku dengan bercanda,
“inilah yang sering kau sebut-sebut dengan Semua Akan Indah Pada Waktunya” jawabnya dengan cuek, “hahahaha, terimakasih sahabat
J 2 bulan lagi..” jawabku dengan tenang
“2 bulan lagi, ikatan persahabatan kita akan menjadi ikatan yang lebih suci Za
J ” jawabnya.

Hari yang di tunggu-tunggupun tiba, 2 bulan setelah acara lamaran ituu
J
Ijab Kabul akan diikrarkan…. Aku bahagia, amat sangat bahagia…
Tenyata diamku selama ini terjawab juga,
J

“Saya terima nikah dan kawinnya Liyana Miza Humaira binti Subroto dengan mas kawin seperangkat alat sholat dibayar tunai ”(Rifqi mengucapkannya dengan lancar) “sah… sah,sah,sah”
Air matapun menetes, air mata bahagiaku mengalir deras, Rifqi mengusap air mataku dan berbisik “Kita sudah sah sekarang, Aku mencintaimu sahabat”, “hiks hiks, aku bahagia, aku juga mencintaimu sahabat” jawabku  ^_^


Begitulah kisah persahabatanku, kisah persahabatan yang berakhir dengan cinta ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ingin Menulis?

Bagi siswa-siswi MANTASA GREEN yang ingin menuangkan karya tulisnya, baik cerpen, tulisan ilmiah, dan coretan hati, bisa juga kritik dan saran bisa dikirim ke email: mantasagreen@gmail.com.

Komentar Perasaan